Psikologi berasal dari bahasa yunani
dengan isltilah psychologie yakni : psyche dan logos.
- Psikologi merupakan suatu ilmu pengetahuan karena :
Objek Psikologi Pendidikan telah jelas,yakni manusia sebagai objek material dan tingkah laku individu/manusia dalam situasi pendidikan sebagai objek formalnya.
- Susunannya telah jelas,yakni tersusun secara sistematis.
- Metode yang digunakan antara lain :
PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI BELAJAR
Baik Cronbach maupun Spears menekankan bahwa belajar yang baik itu adalah dengan jalan mengalami. Dalam mengalami tersebut individu yang bersangkutan harus mempergunakan pancainderanya.
a Psyche
: jiwa atau nafas
- Daya hidup rokhani yang bersifat ABSTRAK dan menjadi penggerak,pengatur,bagi setiap perbuatan pribadi manusia.
- Pusat tenaga batin yang memberi nafas kehidupan pada manusia dengan segenap tingkah lakunya dan membuat manusia memiliki tingkah laku yang unik,dan berbeda dengan manusia lainnya.
- Tingkah
Laku :
Segala
kegiatan,tindakan,atau
perbuatan manusia yang nampak maupun yang tak nampak,yang disadari
maupun yang tidak disadari,termasuk didalamnya (cara
berbicara,berjalan,mengambil keputusan,bereaksi).dengan kata
lain,bagaimana
seseorang berinteraksi dengan dunia luar.tingkah laku tertutup atau yang
tidak
kelihatan contohnya berfikir. Study
tentang aktifitas individu yang berhubungan dengan masa depan.
- Nyawa
: Daya hidup jasmani yakni daya hidup yang adanya tergantung pada
hidup jasmani sesuatu dan dapat menimbulkan perbuatan jasmani melalui proses belajar.
Logos
(ilmu)
- Pengetahuan yang didapat melalui metode ilmiah (prosedur dalam mendapatkan ilmu pengetahuan).
- Ilmu pengetahuan : suatu uraian yang lengkap dan tersusun sistematis tentang suatu objek.contohnya ilmu hayat.
Secara harfiah psikologi adalah ilmu tentang jiwa atau ilmu jiwa.
Pengetahuan :
segenap apa yang kita ketahui tentang suatu objek.
Metode : tekhnik operasional untuk mendapatkan ilmu.
Penerpan dari ilmu
adalah TEKNOLOGI.
Syarat
suatu ilmu :
- Harus memiliki obyek (yang dibicarakan)
- Harus memiliki metode (tekhnik/cara untuk mendapatkan ilmu)
- Tersusun secara sistematis (tidak bertetangan)
- Ilmu Murni : Bebas dari pengaruh pengalaman manusia.
- Ilmu Pengetahuan Empiris : Terikat oleh obyek tertentu yang terikat oleh pengalaman manusia.
Faktor yang
menentukan :
- Keturunan (heredity)
Sejak terjadinya konsepsi yakni proses pembuahan sel telur (ovum)
oleh sel jantan (sperma) anak memperoleh warisan sifat pembawaan dari kedua
orang tuanya yang merupakan potensi-potensi tertentu.
- Lingkungan (envirohment)
Lingkungan kehidupan terdiri dari lingkungan yang bersifat sosial
dan lingkungan fisik.sejak anak dalam kandungan maupun sesudah dilahirkan sudah
mendapat pengaruh dari sekitarnya.ini termasuk macam dan jumlah makanan yang
diterima dan semua kondisi yang bersifat membantu pertumbuhan atau menghambat
pertumbuhan.sama pentingnya adalah lingkungan sosial anak,disini anak
mendapatkan kebiasaan makan,berpakaian,berbicara,dan sebagainya.
Menyangkut kehidupan kejiwaan seseorang yang terdiri dari: Perasaan,usaha,pikiran,pandangan,keyakinan,dan sikap.semuanya itu
berpengaruh terhadap seseorang dalam membuat keputusan.apabila dipahami self
seseorang,maka dipahami pula kehidupannya.
- Self (mencangkup kejiwaan)
Batasan
Psikologi
- Masruh
dan Sri Mulyani
Psikologi adalah studi mengenai tingkah laku dan perbuatan manusia
dalam segala macam situasi.misalkan dirumah,dipasar,disekolah,dll.
- L.
Crow and A. Crow
Psychologi is the study of
human behavior and human relationship.
Yang dipelajari psikologi adalah : tingkah laku manusia dalam
hubungannya dengan sesama manusia dan dengan dunia sekitarnya.
- Sartain
Psychologi is the scientifie study of behavior of living organism
with special attention given to human behavior.
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku makhluk
hidup,terutama tingkah laku manusia.
Jadi psikologi
adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku dan penghayatan manusia dalam
hubungannya dengan situasinya.
Gejala-gejala
psikologi
- Gejala
pengenalan (kognisi)
· Indra
: mengadakan pengamatan (aktivitas jiwa untuk mengetahui dunia luar) yang ada
disekitar kita dengan mata dan telinga.hasil pengamatan akan menghasilkan
tanggapan (gambar setelah kita mengadakan pengamatan) yang kemudian disimpan
dalam ingatan (kekuatan jiwa untuk menyimpan pesan).
·
Pikiran
-Gejala
perasaan (bersifat subjektif)
Dia akan mengalami senang atau tidak senang,gembira atau susah.
Perasaan rendah : menyangkut soal kehidupan (contoh:sakit)
Perasaan luhur : mengatakan “sepatu itu bagus”
Perasaan belas kasihan.
- Gejala
kehendak (konasi) : napsu atau hasrat
Luhur (contohnya kemauan menolong orang lain)
- Gejala
campuran
Contohnya : perhatian,kesehatan jasmani dan rohani.
Sugesti adalah
pengaruh yang diberikan kepada orang lain sehingga orang itu bertindak tanpa
berfikir.
ILMU
JIWA
1. Umum
Ilmu jiwa yang mempelajari gejala-gejala jiwa dan tingkah laku
manusia dewasa,normal,beradab,dan tidak memandang tempat,bangsa,dan agama.
2. Khusus
Ilmu jiwa yang mempelajari gejala-gejala jiwa manusia pada usia
atau aspek-aspek tertentu.
- Ilmu jiwa genetis : mempelajari perkembangan manusia sejak lahir sampai mati.
- Ilmu jiwa anak : sejak anak itu lahir sampai dewasa.
- Ilmu jiwa kriminal : tingkah laku yang berhubungan dengan kejahatan.
- Patologi : khusus untuk orang yang tidak normal.
- Pendidikan : dalam situasi pendidikan.
Tujuan Mempelajari Ilmu Jiwa :
- Agar kita bisa mendapatkan pemahaman tentang tingkah laku manusia.
- Untuk menjadikan manusia hidupnya lebih baik,lebih bahagia.
- Untuk dapat memperlakukan sesama manusia dengan tepat.
PSIKOLOGI
PENDIDIKAN
Study ilmiah mengenai aktivitas individu dalam situasi pendidikan.
Study ilmiah mengenai aktivitas individu dalam situasi pendidikan.
- Masrun dan Sri Mulyani
Study ilmiah mengenai aktivitas individu dalam situasi
pendidikan.disini yang dipelajari adalah tingkah laku peserta didik dan
perubahan tingkah aku itu sebagai akibat proses pendidikan.
- Crow and Crow
Edicational psychology describes and explains learning experiencis
of individual from birth through old age.Its subject matter is concerned with
the conditions that affect learning.
(Ilmu yang berusaha menjelaskan
masalah-masalah belajar yang dialami seseorang dari semenjak lahir
sampai berusia lanjut,terutama yang menyangkut kondisi-kondisi yang
mempengaruhi belajar)
Kesimpulan : Psikologi pendidikan adalah ilmu
yang mempelajari tingkah laku anak dalam situasi pendidikan.
Tujuan mempelajari psikologi pendidikan
- Membantu guru dan calon guru dalam pemahaman yang lebih baik mengenai pendidikan dan prosesnya.
- Dapat memahami hakekat gejala kejiwaan anak,perkembangan anak,cara belajar dan cara membimbingnya kearah pencapaian tujuan pendidikan.
Psikologi
Pendidikan Sebagai Ilmu Pengetahuan
Syarat ilmu
pengetahuan :
- Obyek
·
Obyek
material : keseluruhan yang diteliti,contohnya anak
didik.
·
Obyek
formal : sudut pandang yang
diteliti,contoh tingkah lakunya
- Tersusun sistematis
Secara Ilmu itu harus tersusun teratur sehingga bagian-bagiannya tidak bertentangan satu sama
lain,tetapi merupakan kesatuan yang bulat atau lengkap.
- Memiliki Metode
Dalam arti luas mencangkup segala cara : mengumpulkan,menganalisa,
menyusun data menjadi suatu kebulatan.
- Psikologi merupakan suatu ilmu pengetahuan karena :
Objek Psikologi Pendidikan telah jelas,yakni manusia sebagai objek material dan tingkah laku individu/manusia dalam situasi pendidikan sebagai objek formalnya.
- Susunannya telah jelas,yakni tersusun secara sistematis.
Menyusun teori,hukum didasarkan atas hasil penyelidikan yang mempergunakan
metode-metode tertentu.
- Metode yang digunakan antara lain :
· Metode
instropeksi : menyelidiki proses kejiwaan yang terjadi pada diri sendiri secara
sengaja,teliti,dan sistematis.
· Metode
obsevasi : mengadakan pengamatan yang dilakukan secara sengaja dan sistematis
terhadap tingkah laku yang ada diluar penyelidik itu sendiri.
· Sistematis
: pengamatan tersebut dilakukan dengan rencana tertulis dengan sistem dan cara
tertentu yang telah dipikirkan secara mendalam sebelum observasi itu
dilaksanakan.
· Metode
angket : cara bertanya dengan bantuan daftar pertanyaan yang diberikan kepada
orang untuk coba diisi.
· Metode
test : suatu percobaan yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang harus dijawab atau perintah yang harus dikerjakan,untuk mendapatkan gambaran
tentang kejiwaan seseorang atau sekelompok orang berdasarkan kaidah-kaidah
tertentu.
· Metode
eksperimen : pengamatan secara teliti dalam waktu tertentu guna mempelajari
gejala kejiwaan yang ditimbulkan dengan sengaja untuk menetapakan sifat-sifat
umum dari gejala kejiwaan manusia.
· Metode
case study : penyelidikan kepada individu secara mendalam mengenai perkembangan
genetis seseorang.
· Metode
pengumpulan bahan : untuk memperoleh keterangan psikologis anak dengan cara
mengumpulkan bahan,terutama gambar yang dibut anak.
Ruang
Lingkup Psikologi Pendidikan
1. Masrun
dan Sri Mulyani
·
Pertumbuhan
dan perkembangan individu
·
Masalah
belajar
·
Pengukuran
dan penilaian hasil belajar
·
Penyuluhan
dan bimbingan
2 Crow
and Crow
- Sejauh mana faktor-fakto pembawaan dan lingkungan berpengaruh terhadap belajar.
- Hubungan antara tingkat kematangan dengan kesiapan belajar (learning readiness).
- Signifikansi pendidikan atas perbedaan-perbedaan individu yang bersamaan dengan cepat dan lambatnya belajar.
- Perubahan jiwa yang terjadi selama belajar.
- Hubungan antara prosedur mengajar dengan hasil belajar
3. Smith
oleh Sumardi Suryabrata
- Pengetahuan tentang psikologi pendidikan.
- Hereditas atau karakteristik pembawaan sejak lahir (heredity).
- Perkembangan siswa.
- Proses-proses tingkah laku (behavior proces)
- Hakekat dan ruang lingkup belajar.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.
- Hukum dan teori belajar.
- Pengetahuan psikologi dalam mata pelajaran disekolah.
- Dan sebagainya.
Dari tiga
pendapat tersebut jelas bahwa masalah belajar (learning) adalah masalah
yang penting dalam psikologi pendidikan.
Dalam seluruh proses
pendidikan,kegiatan belajar siswa merupakan kegiatan yang paling pokok.dengan
demikian,berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan tergantung pada proses belajar siswa.
Meskipun masalah belajar merupakan
pembahasan sentral ,tidak berarti masalah-masalah lain tidak dibahas dalam
psikologi pendidikan.
Inti persoalan psikologis dalam
proses pendidikan terletak pada anak didik,sebab pendidikan itu hakekatnya pelayanan
terhadap anak.agar pelayanan dapat mengubah tingkah laku anak kearah
perkembangan yang optimal,maka pelayanan harus sesuai dengan sifat dan hakekat
anak.
HEREDITET
DAN LINGKUNGAN
·
Hereditet
: Proses penurunan sifat-sifat atau ciri-ciri dari satu generasi ke generasi
lain dengan perantara plasma benih.ini brarti bahwa strukturlah yang
diturunkan,bukan tingkah laku.
· Lingkungan
: Tempat individu itu berkembang dan mempengaruhi nantinya individu itu
nantinya akan menjadi seorang ahli apa.
Teori Hereditit dan Lingkungan
- Teori Navatisme(sehoupen houer)
Semua yang terjadi pada individu dalam pertumbuhannya tergantung
semata-mata dari pengaruh pembawaan,sedangkan pengaruh lingkungan hidup dan
pendidikan dikatakan tidak ada artinya
sama sekali.
- Teori Emperisme(john locke)
Lingkungan hidup adalah satu-satunya faktor yang menentukan
perkembangan individu.
- Pengandaian oleh john locke
Tabula-rasa
Tiap individu lahir sebagai meja lilin/kertas putih,dan linkungan
yang menulis kertas putih tersebut.
- William strem dan clara strem (amerika)
Perkembangan anak titentukan oleh faktor lingkungan dan pembawaan.
- William strem dan clara strem (amerika)
Perkembangan anak titentukan oleh faktor lingkungan dan pembawaan.
PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI BELAJAR
Belajar = Perubahan
Dar
tidak tau,menjadi tau.
- Perubahan itu
mencangkup keseluruhan tingkah laku atau beberapa aspek pribadi dari kepribadian
orang yang belajar. Perubahan tidak
hanya menyangkut intelektual saja,tapi ada juga :
a. Pengamatan
Pengamatan terhadap sesuatu yang ada diluar dirinya, bagaimana
kualitas pengamatan ini juga tergantung dari pengalaman-pengalaman.
b. Emosi
Bilamana kita memahami bahwa menyukai adalah sesuatu yang diperoleh
melalui proses belajar.
c. Phisik/psikis
(jasmani/rohani)
Gerakan-gerakan tubuh juga berkembang dan terjadi melalui proses
belajar. Dari gerakan yang mula-mula kaku, kemudian berkembang menjadi luwes dan
terkendali.
d. Dan
lain sebagainya
Belajar bukan
hanya mencari ilmu pengetahuan, tetapi untuk memperoleh perubahan. Namun tidak
semua perubahan itu terjadi karena proses belajar
Contohnya :
* Pertumbuhan : karena diberi asupan
- Kematangan (siapnya fungsi kehidupan jasmani/rohani untuk melakukan suatu tugas). Contohnya bayi yang bisa tengkurab dengan sendirinya.
- Kelelahan : dari segar menjadi layu (bukan karena belajar)
- Gerak Refleks (reaksi) : perangsang dari luar dan tidak disadari bertujuan untuk melindungi diri. Contohnya bersin.
- Kematangan (siapnya fungsi kehidupan jasmani/rohani untuk melakukan suatu tugas). Contohnya bayi yang bisa tengkurab dengan sendirinya.
- Kelelahan : dari segar menjadi layu (bukan karena belajar)
- Gerak Refleks (reaksi) : perangsang dari luar dan tidak disadari bertujuan untuk melindungi diri. Contohnya bersin.
*Insting : dorongan pembawaan yang dimiliki makhluk hidup yang
dituntut untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang berturut-turut berkaidah bagi
hidup dan berlangsung secara mekanis.
Contohnya insting untuk mempertahankan diri, insting untuk
mempertahankan jenis.
Belajar
- Umum : usaha untuk
mendapatkan pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari orang yang lebih
tau (guru). Pengertian yang seperti ini harus ditinggalkan.
- Populer : suatu upaya untuk memperoleh sejumlah pengetahuan.
Pengertian
belajar menurut :
a.
Cronbach
(1954,47)
“Learning is shown by a change in behavior as a result of
experience”
Belajar adalah perubahan tingkah laku karena dia melakukan sesuatu.
Contoh kongkrit, dulu tidak bisa menulis sekarang bisa.
Disini yang dibahas adalah hubungan penglihatan dan pendengaran.
Keduanya sangat penting karena merupakan pintu gerbang masuknya ilmu
pengetahuan.
b.
Mc.
Geoh
“Learning is change in performance as a result of pragtice (skinner
1958 : 109)
Belajar adalah perubahan pada penampilan/perbuatan sebagai akibat
dia melakukan sebuah latihan.
c.
Spears
“Learning is to observe, to read, to imitate, to try something then
selves, to listen, to follow direction”
Belajar adalah untuk mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu pada
dirinya, mendengarkan, mengikuti petunjuk-petunjuk.
Baik Cronbach maupun Spears menekankan bahwa belajar yang baik itu adalah dengan jalan mengalami. Dalam mengalami tersebut individu yang bersangkutan harus mempergunakan pancainderanya.
Ciri-ciri belajar
· Belajar
adalah suatu aktivitas yang membawa
perubahan (behavioral changes),baik aktual maupun potensial. perubahan itu
mengarah kepada tingkah laku yang baik.
·
Perubahan
itu pada pokoknya didapatkan kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang
relatif lama.
·
Perubaha
itu terjadi karena adanya usaha yang dilakukan dengan sengaja.
Belajar
dikatakan sebagai suatu USAHA karena dilakukan dengan sungguh-sungguh,
menggunakan semua potensi yang dimiliki, baik phisik maupun psikis, mental,
dana, pancaindera, otak, anggota tubuh dan pula aspek-aspek kejiwaan yang lain
seperti minat,bakat,motivasi,dan sebagainya.
Belajar
dianggap PENTING karena dapat memperbaiki masa lalu, memperbaiki nasib, dan
mencapai cita-cita yang didambakan.
Masalah Pokok
dalam Belajar
1.
Persoalan
input
Persoalan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil
belajar.
2.
Persoalan
proses
Bagaimana belajar itu berlangsung, dan disini akan dibahas tentang teori-teori belajar.
3.
Persoalan
output
Persoalan mengenai hasil belajar. Berkaitan dengan tujuan
pendidikan yang selanjutnya dijabarkan dalam tujuan pengajaran.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI
PROSES
DAN HASIL BELAJAR
1. Raw
Input
Masukan mentah atau bahan baku, yaitu peserta didik.
- SD : anak-anak usia 6/7thn atau tamatan TK
- SMP : lulusan SD
- SMA : lulusan SMP
- PT : lulusan SMA
Disini peserta didik harus diperhatikan :
1). Kondisi Fisiologis
Kondisi psikologi
ini mencangkup kebugaran fisiknya, yang paling penting adalah kondisi
pancainderanya terutama penglihatan dan pendengaran. Karena melalui keduanya,
anak bisa melakukan kegiatan belajar (membaca, menulis, mendengarkan, meniru,
melakukan observasi, mengikuti petunjuk-petunjuk). Selain itu, penglihatan dan
pendengaran merupakan pintu gerbang masuknya ilmu pengetahuan.
2). Kondisi Psikologi
·
Minat :
kalau seseorang tidak berminat untuk mempelajari sesuatu tak dapat
diharapkan dia akan berhasil dengan baik.
·
Kecerdasan
: sangat besar peranannya dalam berhasil atau tidaknya seseorang mempelajari
sesuatu.
·
Motivasi
: kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu,yaitu
belajar.
·
Perhatian
: pemusatan seluruh jiwa raga tertuju pada suatu objek.
·
Ingatan
: kekuatan jiwa untuk menyimpan pesan.
·
Bakat
: belajar yang sesuai dengan bakat seseorang akan memperbesar kemungkinan
berhasilnya usaha.
2. Learning
Teaching Proces
Proses belajar mengajar. Disini ikut berpengaruh pula sejumlah faktor lingkungan :
a.
Environmental
Input (lingkungan belajar)
·
Alamiah
Jika suhu udara
panas,maka proses belajar mengajar akan terganggu. Jika udara sejuk, proses
belajar mengajar akan berlangsung dengan baik.
·
Sosial
Jika saat ada
kegiatan belajar mengajar diluar terjadi kegaduhan,maka kegiatan belajar akan
terganggu.
b.
Instrumental
input
Faktor
yang sengaja dirancang atau dimanipulasi untuk memperlancar proses kegiatan
belajar mengajar.
Contohnya
: guru,kurikulum,program,sarana dan prasarana.
3. Output
Bahan baku tersebut diberi pengalaman belajar tertentu dengan
harapan menjadi kluaran (output) dengan kualifikasi tertentu. Atau dari tidak
bisa menjadi bisa.
TEORI-TEORI
BELAJAR
A.
Pendahuluan
Dalam psikologi ada 2 aliran pokok dalam belajar, yakni :
Aliran Behavioristik
Memandang
manusia sebagai berikut :
a.
Manusia
dipandang sebagai organisme yang pasif (waktu lahir jiwanya kosong)
stimulus-stimulus (rangsangan) yang terdapat dalam lingkungannya.
b.
Manusia
dapat dimanipulasi yaitu tingkah lakunya dapat dikontrol. Caranya dengan
mengatur stimulus-stimulus yang ada dalam lingkungan.
c.
Mementingkan
pengaruh lingkungan.
d.
Mementingkan
mekanisme terbentuknya hasil belajar.
e.
Mementingkan
terbentuknya kebiasaan.
f.
Trial
and error (mencoba dan gagal).
1. Konneksionisme
Teori ini
dikemukakan oleh Thorndike seorang ahli dari Amerika
Mengapa
dinamakan teori konneksionisme ?
Karena belajar itu adalah suatu proses pembentukan hubungan antara
stimulus/perangsana (persoalan yang dihadapi) dengan reaksi/penerima rangsang.
Trial
and Error
Mencoba-coba
dalam menghadapi/memilih respon yang tepat
Didalam
belajar itu pasti ada kegagalan !
Dalam
melakukan eksperimen, Thorndike menggunakan seekor kucing muda yang dibuat
lapar lalu dikurung dalam sebuah kandang yang pintunya diberi pasak. Jika pasak
itu diinjak, maka pintu akan terbuka dengan sendirinya. Diluar kadang telah
diberi daging.
Kucing
itu melompat-lompat,mencoba membuka namun gagal. Hari kedua kucing itu mencoba
lagi, namun tetap gagal. Lalu hari ketiga si kucing secara tidak sengaja
menginjak pasak tersebut dan pintunya terbuka. Setelah itu,kucing dimasukan
lagi,dan dia tau bagaimana cara membuka pintu itu tanpa melompat-lompat. Hal
itu akan selalu diingat si kucing.
3
hukum belajar
Ø Hukum Kesiapan (Law of Readiness)
a. Bila organisme sudah siap untuk berbuat sesuatu dan disuruh untuk
melakukan perbuatan itu maka ia akan senang. Contohnya seorang anak yang sudah
siap untuk ulangan lalu disuruh ulangan maka dia akan merasa senang karena
sudah ada persiapan.
b. Bila organisme sudah siap untuk berbuat sesuatu, tetapi dicegah untuk
melakukan perbuatan itu maka dia akan kecewa. Contohnya guru mengatakan besok
ulangan dan para siswa sudah siap ternyata ulangannya tidak jadi maka siswa
akan kecewa.
c. Bila organisme tidak siap untuk melakukan sesuatu, tetapi dipaksa
untuk melakukan perbuatan itu, maka ia tidak senang. Contohnya murid tidak siap
untuk ulangan, tetapi gurunya tiba-tiba menyuruh untuk ulangan maka mereka
tidak senang karena belum siap.
Ø Hukum Latihan (Law of Exercise)
a.
The
Law of Use
Latihan
memperkuat hubungan stimulus dengan response, dan makin banyak latihan hubungan
itu makin sempurna. Karena latihan, hasil belajar makin bertambah baik.
“practice
makes perfect”
b.
The
Law of Disuse
Bila
tidak pernah latihan makin lama hubungan perangsang dan reaksi makin lemah.
“other things being equal, exercise strongtens and lack of exercise weakens the bond between situationand response”
“other things being equal, exercise strongtens and lack of exercise weakens the bond between situationand response”
Ø Hukum Efek (Law of Effect)
Sesuatu yang memuaskan atau cocok dengan situasi akan selalu
diingat.
Kesimpulan
Kapan orang mulai belajar?
Bila ada perangsang atau problem yang perlu dipecahkan.
Bagaiman cara belajarnya?
Dengan trial and error (mencoba-coba dalam menghadapi respon
yang tepat) dalam belajar itu pasti ada kegagalan. Didalam mencoba-coba itu ada
Law of effect (sesuatu yang memuaskan atau cocok dengan situasi maka akan selalu diingat).
Transfer Of Training/Learning
Dapat digunakannya
hal yang telah dipelajari untuk menghadapi hal-hal yang lain. Contoh kongkrit :
jika anak dilatih membaca disekolah, bisa digunakan diluar sekolah/kehidupan
sehari-hari. Ini sangat penting dalam pendidikan, jika sekiranya transfer
training tidak ada maka kegunaanya sebatas disekolah saja, sedangkan sekolah
tidak berguna dimasyarakat.
2. kondisionisme
Belajar adalah suatu proses
perubahan yang terjadi pada organisme karena adanya syarat-syarat (conditions)
yang kemudian menimbulkan reaksi.
c.
Untuk
menjadikan seseorang supaya belajar harus diberikan syarat-syarat tertentu.
d.
Yang
terpenting dalam belajar ada syarat-syarat atau kondisi tertentu dan latihan
terus menerus.
e.
Tingkah
laku manusia tidak lain adalah hasil dari persyaratan/conditions.
Conditionism
Dipelopori
Ivan Petrovitch Pavlov (1849-1936)
Dalam
melakukan eksperimen, Pavlov menggunakan seekor anjing dalam percobaannya.
Anjing dimasukan dalam sebuah kamar yang ada jendela didepan mukanya, dimana
orang bisa memasukan makanan lewat jendela tersebut dan membuat si anjing
mengeluarkan air liurnya. Keluarnya air liur itu dipandangnya sebagai feflex
(reaksi) asli. Makanan dinamakan perangsang asli.
Kemudian
pavlov memasukan sinar cahaya dalam kamar anjing itu, dan sejurus kemudian
makanan dimasukan juga. Cahaya itu mula-mula tidak dapat menimbulkan reaksi
yang berupa keluarnya air liur. Jadi apabila ada perangsang sinar, reaksinya
mengeluarkan air liur.
Keluarnya
air liur karena melihat sinar dinamakan reflex bersyarat atau reaksi bersyarat,
sedangkan sinarnya dinamakan perangsang bersyarat.
a. CS :
Perangsang bersyarat (conditioned stimulus) yaitu Bel/sinar.
b. US :
Perangsang tak bersyarat (unconditioned stimulus) yaitu Makanan.
c. CR :
Respon bersyarat (conditioned response) yaitu Respon yang ditimbulkan oleh
perangsang bersyarat, contohnya Bel/sinar.
d. UR :
Respon alami/tak bersyarat (unconditioned response) contohnya makanan.
Ø CS1 + US1 = RI (UR)
Bel + Makanan = Air Liur
Ø CS2 + US2 = R2 (UR)
Bel + Makanan = Air Liur
Ø CS15 + US15 = R15 (UR+CR)
Bel + Makanan = Air Liur
Ø CSn = Rn (CR)
Bel = Air Liur
Aliran kognitif
a.
Memandang
manusia sebagai sumber dari segala aktivitas.
b.
Memandang
manusia memiliki kebebasan untuk membuat pilihan dalam setiap situasi yang
dihadapi.
c.
Memandang
manusia punya kesadaran untuk berbuat dan membuat pilihan.
d.
Mementingkan
fungsi pengenalan.
e.
Dalam
menghadapi masalah, dalam memecahkan dengan insight (perasaan)
Gestalt Psychology
KOFFKA, KOHLER, WERTHEIMER
Belajar
Belajar
adalah aktivitas yang dilakukan dengan sadar dan menuju kearah tujuan tertentu.
- Mengkritik Teori Thorndik
Sebagai
pribadi, manusia tidak secara langsung bereaksi terhadap suatu perangsang dan
pula seandainya bereaksi, reaksinya pun tidak membabi buta (maksudnya tidak
melakukan trial and error).
Manusia adalah suatu kebulatan yang tersusun atas struktur jasmani
dan rohani.
*Manusia sebagai pribadi bila menghadapi perangsang/stimulus tidak
secara langsung bereaksi. Apabila bereaksi, reaksinya tidak membabi buta/tidak
melakukan trial and error (mencoba-coba).
*Reaksinya terhadap dunia luar (perangsang) tergantung kepada
bagaimana ia menerima rangsang tersebut.
Manusia
merupakan makhluk yang mempunyai kebebasan, maksudnya ia bebas memilih,
menolak, dan bebas memilih cara bereaksi.
Belajar
terjadi jika ada Insight (pengertian/pemahaman)
Maksudnya disini adalah dimengertinya hal yang dipelajari atau
didapatkannya cara pemecahan problem/masalah.
Insight itu timbul bila seseorang mencoba memahami suatu masalah.
Tiba-tiba timbul kejelasan, terlihat adanya hubungan antara unsur satu dengan
yang lain kemudian dipahami sangkut pautnya dan dimengerti maknanya. Insight
merupakan inti dari belajar. Maksudnya dimengerti hal yang dipelajari,
didapatnya pemecahan problem.
Humanisme
Carl
Rogers and Naslow from Amerika
Belajar
dilakukan dengan memberi kebebasan pada siswa.
Konsep
Dasar :
·
Manusia
punya dorongan untuk mengarahkan dirinya ketujuan yang positif.
·
Manusia
itu makhluk rasional, maksudnya manusia mempunyai kemampuan untuk mengarahkan,
mengatur, dan mengontrol dirinya.
Tugas Pendidik :
*Hanya mengkondisikan lingkungan sehingga siswa mau belajar.
*Memahami anak dan juga membantu anak untuk memahami dirinya
sendiri. Tanpa hukuman/atas dasar keinginan peserta didik, agar anak ada hasrat
untuk belajar.
Rogers :
a.
Manusia
seperti air yang mengalir terus tanpa henti dan terus berkembang.
b.
Manusia
adalah pernah menjadi (on becoming) tak pernah selesai. Yang menentukan menjadi
apa adalah diri kita masing-masing.
Prinsip-prinsip
Belajar
1.
Harus
ada kematangan jasmani dan rohani
·
Jasmani
: telah sampai pada batas minimal umur dan kondisi fisiknya harus kuat untuk
melakukan kegiatan belajar.
·
Rohani
: telah memiliki kematangan psykologis untuk melakukan kegiatan belajar.
2.
Memiliki
kesiapan fisik
Yaitu
tenaga dan kesehatan cukup baik. Juga punya kesiapan mental/motivasi semangat
untuk melakukan kegiatan belajar.
3.
Memiliki
kesungguhan, karena tanpa itu hasilnya tidak memuaskan.
4.
Perlu
latihan dan ulangan agar meresap diotak.
5.
Memahami
tujuan, karena tanpa tujuan kita akan kebingungan.